Welcome to our online store

Minggu, 13 Agustus 2017

Lebih Mengenal Pahlawan Nasional Bung Tomo Merdeka Atau Mati

Bung Tomo atau Sutomo adalah pahlawan nasional yang mempunyai peranan penting dalam proses kemerdekaan bangsa Indonesia. Bung Tomo merupakan salah satu anak indonesia yang lahir di kota Surabaya Jawa Timur pada tahun 3 Oktober 1920. Yang mempunyai hati dan tekat yang kuat dalam berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan bangsa indonesia.



Pidato Bung Tomo dan Teriakkan Takbirnya

Bung Tomo sadar para tentara tentara inggris itu jelas  di lengkapi senjata modern di era itu, sehingga bung Tomo berusaha membangkitkan senjata para pejuang indonesia khusunya umat islam. apakah senjata pahlawan indonesia iya benar Imanlah senjata paling kuat para pejuang indonesia zaman dulu, Bung Tomo yang kala itu masih ber usia 25 tahun. melihat banyak santri dan ulama yang bergabung di perjuangan sehingga ia memilih Takbidan dan merdeka sebagai senjata ampuh pemicu semanggat juang para pejuang.

Seruan bung Tomo kala itu menjadi panggilan suci bagi kaum muslim di surabaya dan sekitarnya, untuk bahu membahu menghadapi musuh bangsa. sebelum peristiwa 10 November itu Bung Tomo juga telah menemui Kyai H Hasyim Asy'ary dia meminta izin membacakan pidato yang merupakan resolusi jihad yang sebelumnya sudah di sepakati oleh para ulama.

Karna telah terdapat pula firman allah yang menegaskan bahwa : Telah di izinkan berperang bagi orang orang yang di perangi. karena sesungguhnya mereka telah di aniaya, dan sesungguhnya Allah benar benar maha kuasa menolong mereka itu. ( Qs Al - Hajj 39 )

berdasarkan ayat di atas maka resolusi jihad pada waktu itu akhirnya semakin banyak para kyai dan santri dari seluruh indonesia yang datang ke Surabaya untuk ikut serta melawan penjajah. bahkan bung Tomo pernah mengatakan bahwa jika tidak ada kalimat Takbir ia tidak tau dengan cara apa membakar semangat pemuda untuk melawan penjajah hingga di katakan Indonesia merdeka dengan Teriakan Takbir.

Isi Pidato Bung Tomo

Bissmillahirrohmanirrohim, merdeka !!!
Saudara - saudara rakyat jelata di seluruh indonesia.
Terutama Saudara - saudara penduduk kota Surabaya.
Kita  semua telah mengetahui bahwa hari ini tentara Inggris.

Telah menyebarkan Pamflet - Pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.
Kita di wajibkan untuk  dalam waktu yang mereka tentukan.
Menyerahkan senjata - senjata yang telah kita renggut dari tangannya tentara Jepang.
Merekan minta supaya kita datang dengan mengangkat tangan.

Mereka minta supaya kita datang dengan membawa bendera putih.
Tanda bahwa kita menyerah pada mereka.
Saudara - saudara di dalam pertempuran pertempuran yang lampau.
Kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat indonesia di Surabaya.

Pemuda - pemuda yang berasal dari Maluku.
Pemuda - pemuda yang berasal dari Sulawesi.
Pemuda - pemuda yang berasal dari pulau Bali.
Pemuda - pemuda yang berasal dari Kalimantan.

Pemuda - pemuda dari seluruh sumatra, pemuda aceh, pemuda Tapanuli
Dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di kota Surabaya ini.


Hai tentara Inggris, kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu.
Kau menyuruh kita menggangkat tangan datang kepadamu.
Kau menyuruh kita membawa senjata - senjata yang telah kita rampas dari tentara jepang, untuk diserahkan kepadamu.
Tuntutan itu sekalipun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan menggancam untuk menggempur kita, dengan seluruh kekuatan yang ada.

Tetapi inilah jawaban kita selama banteng banteng Indonesia masih mempunyai darah merah.
Yang dapat membuat secarik kain putih merah, merah dan putih.
Maka selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapapun juga.
Saudara - saudara rakyat Surabaya, Siaplah keadaan genting.

Tetapi saya peringatkan sekali lagi, jangan mulai menembak.
Baru kalo kita di tembak, maka kita akan ganti menyerang mereka itu.
Kita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar benar orang yang ingin merdeka.
Dan untuk kita saudara - saudara, lebih baik kita hancur lebur dari pada tidak merdeka.

Semboyan kita tetap : Merdeka atau Mati, dan kita yakin Saudara - saudara.
Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita, sebab allah selalu berada di pihak yang benar.
Percayalah Saudara - saudara Tuhan akan melindungi kita sekalian.
ALLAHU AKBAR.... ALLAHU AKBAR..... ALLAHU AKBAR ... MERDEKAA..

Vidio  Pidato Bung Tomo 




Kronologi Tragedi perang 10 Noveber 1945.

Sejarah panjang bangsa indonesia dalam meraih kemerdekaan tidak bisa lepas dari tokoh tokoh Islam. mereka bergerak dan mengambil peran penting dalam melawan penjajah untuk merebut kemerdekaan.
Tokoh tokoh keagamaan seperti kyai Hasyim asy'ari, kyai H. Wahab Hasbullah serta kyai - kyai pesantren seluruh indonesia juga ikut mengerahkan para santri dan masyarakat sipil lainnya yang di kala itu lebih patuh pada himbauan para kyai atau ulama.

Perlawanan rakyat indonesia yang semula spontan dan tak terkoordinasi ini pun makin hari makin menjadi teratur. berbicara mengenai pahlawan yang mengobarkan semangat islam dalam perlawanan heroik melawan penjajah tak lepas dari peran para pemuda indonesia khusunya pemuda kota Surabaya. serta figur sutomo atau yang lebih di kenal dengan sebutan Bung Tomo yang mengobarkan semangat para pejuang pemuda di kala itu.

Para pembaca sekalian pasca proklamsi kemerdekaan republik Indonesia 17 Agustus 1945. rakyat dan pejuang indonesia berupaya melucuti senjata para tentara jepang, namun pada September 1945 tentara inggris mendarat di Jakarta dan Surabaya, dengan alasan ingin melucuti para tentara jepang, para tentara inggris di datangkan ke indonesia atas nama sekutu yaitu Belanda.

Dengan membawa misi mengembalikan bangsa indonesia menjadi negara jajahan belanda, dengan nama oprasi Netherlands Indies Civil Administration ( NICA ). NICA dibentuk di Australia pada 3 April 1944 dan awalnya bertugas menghubungkan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda di pengasingan dengan Komando Tertinggi Sekutu di Wilayah Pasifik Barat Daya (SWPA/South West Pacific Area). Berkedudukan di Camp Colombia, Brisbane, lembaga ini awalnya bernaung di bawah struktur komando Sekutu. Di awal 1944, Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, H.J. Van Mook dan Panglima Tertinggi SWPA, Jenderal Douglas MacArthur dari AS, menyepakati bahwa wilayah Hindia Belanda yang berhasil direbut oleh pasukan Sekutu akan diserahkan kepada pemerintahan sipil NICA.

Hal inilah yang meledakkan kemarahan rakyat Indonesia sampai pada tanggal 19 September  1945 terjadi insiden dimana terdapat bendera merah, putih, biru milik negara belanda berkibar diatas menara hotel Yamato atau hotel Oramge sekarang yang lebih di kenal dengan hotel Majapahit Surabaya. pengibaran bendera belanda ini membuat pemuda pemudi Surabaya semakin marah hingga terjadilah aksi perobekan bendera belanda tersebut, para pemuda berhasil memanjat menara hotel Majapahit, denga semangat teriakan merdeka dan Takbir, para pemuda merobek bendera belanda hingga menyisakan bendera merah dan putih yang sekarang menjadi bendera republik Indonesia.

Hal ini menyulut bentrokan senjata antara pasukan inggris versus dengan para pejuang di Surabaya, memuncak dengan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby, setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby pimpinan tentara inggris yang menggantikannya memberikan Ultimatum kepada rakyat indonesia, bahwa semua pemimpin dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjata di tempat yang harus di tentukan.dan kemudian menyerahkan diri hingga batas waktu ultimatum yaitu pada tgl 10 November 1945 pukul 06 :00 pagi, namu Ultimatum tersebut di tolak mentah mentah oleh para pejuang indonesia.

Pidato - pidato herik bung Tomo adalah salah satu penyebabnya, melalui station radio pejuang di surabaya, bung Tomo mengobarkan semanggat jihad lewat pekik kalimat Takbir dan merdeka yang ia cantumkan dalam pidatonya. hingga tepat batas waktu ultimatum tentara inggris mulai melancarkan serangan besar besaran dengan mengerahkan 30.000 serdadu, 50 pesawat terbang, dan beberapa kapal perang.

Arek arek Suroboyo di tembaki secara membabi buta hingga dalam waktu singkat saja kota Surabaya menjadi luluh lantah dan ribuan pejuang mati syahid, walaupun begitu peristiwa berdarah di surabaya ini telah menggerakkan hati rakyat di seluruh indonesia, untuk melakukan perlawanan guna menggusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan sehingga peristiwa 10 November 1945 di kenal sebagai Battle of Surabaya
yang merupakan sejarah perang antara indonesia melawan sekutu.

Dasyatnya perjuangan para pahlawan berani mati melawan penjajah inilah, kemudian di kenang sebagai hari Pahlawan, dan sebagai motifator jihad menggorbankan jiwa dan raga bung Tomo di tetapkan sebagai pahlawan nasional pada tanggal 10 November tahun 2008 oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.

Wahai anak anak indonesia semoga informasi ini dapat menambah wawasan kita, sehingga kita lebih mengenal para pahlawan Indonesia yang berjihad demi bangsa dan negara. dan semoga pahlawan yang gugur, mendapatkan surga tanpa harus di hisab, dan alangkah baiknya kalo kita bacakan untuk Bung Tomo dan seluruh pahlawan Indonesia. Al fatihah. Add to Cart

Related Product :

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Most View Product

Contact Online

Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. Catatan Tentang Bung Tomo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger